How can we help?

Bagaimana proses pembuatan SKK Konstruksi dari awal hingga terbit?

Image Description
Novitasari
  • 11 April 2025, 08:52
  • Updated

Proses pembuatan SKK Konstruksi melibatkan beberapa tahapan sistematis yang harus diikuti oleh calon pemilik sertifikat. Dimulai dengan pendaftaran melalui portal SIKI (Sistem Informasi Kompetensi Indonesia) milik Kementerian PUPR atau melalui website LPJK. Pada tahap ini, pendaftar harus memiliki akun SIKI dan melengkapi data diri termasuk riwayat pendidikan dan pengalaman kerja yang relevan dengan bidang konstruksi yang diajukan.

Setelah pendaftaran, calon peserta harus mengunggah dokumen persyaratan yang meliputi: fotokopi ijazah terakhir yang dilegalisir, fotokopi KTP, pas foto terbaru berwarna, CV atau daftar riwayat hidup, surat keterangan pengalaman kerja dari pemberi kerja, portofolio proyek yang pernah ditangani, serta dokumen pendukung lainnya sesuai dengan jenjang dan klasifikasi yang diajukan.

Tahap selanjutnya adalah verifikasi dokumen oleh tim assessor LPJK. Jika dokumen dinyatakan lengkap dan valid, calon peserta akan dijadwalkan untuk mengikuti uji kompetensi. Uji kompetensi terdiri dari dua bagian: ujian tertulis yang menguji pengetahuan teoritis dan ujian praktik/wawancara yang menguji kemampuan praktis sesuai bidang keahlian.

Bagi yang lulus ujian kompetensi, selanjutnya akan dilakukan pembahasan hasil oleh dewan pengarah LSP untuk menentukan kelayakan pemberian sertifikat. Setelah dinyatakan layak, SKK Konstruksi akan diterbitkan dan dapat diambil di kantor LPJK atau dikirimkan ke alamat pemohon, tergantung kebijakan LPJK setempat. Proses keseluruhan biasanya memakan waktu 30-60 hari kerja, bergantung pada kompleksitas jenjang dan klasifikasi yang diajukan.

Kami di skk-konstruksi.com menawarkan layanan pendampingan pengurusan SKK Konstruksi dengan tim profesional yang berpengalaman. Kami membantu Anda menyiapkan dokumen, melakukan pendaftaran, mempersiapkan ujian, hingga mendapatkan sertifikat Anda dengan proses yang efisien dan terpercaya. Hubungi kami untuk konsultasi gratis!

Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

LPJK atau Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan SKK Konstruksi. LPJK memastikan bahwa tenaga kerja konstruksi memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

LPJK juga menyelenggarakan pelatihan dan ujian kompetensi untuk mendapatkan SKK Konstruksi. Proses ini penting untuk memastikan kualitas dan keamanan dalam proyek konstruksi.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam proses yang terkait dengan LPJK, tim kami di skk-konstruksi.com siap membantu Anda. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan bantuan profesional.

Persyaratan khusus untuk mendapatkan SKK Konstruksi bidang Teknik Bangunan Gedung memiliki beberapa komponen spesifik yang perlu diperhatikan oleh pemohon. Klasifikasi Teknik Bangunan Gedung termasuk dalam kelompok klasifikasi Sipil dan mencakup kompetensi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan struktur bangunan gedung. Terdapat beberapa sub-klasifikasi yang perlu dipilih secara spesifik, seperti Ahli Struktur Bangunan Gedung, Ahli Geoteknik, atau Ahli Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung.

Untuk persyaratan pendidikan, pemohon SKK Teknik Bangunan Gedung level 7-9 (ahli) minimal harus memiliki ijazah S1 Teknik Sipil dengan konsentrasi struktur atau konstruksi bangunan gedung. Sementara untuk level 5-6 (teknisi), diperlukan minimal ijazah D3 Teknik Sipil. Khusus untuk sub-klasifikasi spesialis seperti Geoteknik atau Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung, mungkin diperlukan pendidikan tambahan atau sertifikat pelatihan khusus yang relevan.

Persyaratan pengalaman kerja untuk SKK Teknik Bangunan Gedung bervariasi sesuai jenjang. Untuk jenjang 7 (Ahli Muda) diperlukan minimal 3 tahun pengalaman, jenjang 8 (Ahli Madya) minimal 5 tahun pengalaman, dan jenjang 9 (Ahli Utama) minimal 10 tahun pengalaman di bidang struktur bangunan gedung. Pengalaman kerja ini harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pemberi kerja atau dokumen kontrak proyek.

Portofolio proyek untuk SKK Teknik Bangunan Gedung harus menunjukkan keterlibatan dalam aspek-aspek khusus seperti: perhitungan struktur bangunan gedung, pengawasan pelaksanaan struktur, analisis stabilitas struktur, evaluasi kekuatan struktur, atau rehabilitasi/retrofit struktur bangunan. Minimal 3-5 proyek bangunan gedung dengan kompleksitas yang sesuai jenjang harus didokumentasikan dengan baik, termasuk gambar kerja, foto pelaksanaan, dan perhitungan struktur.

Khusus untuk SKK Teknik Bangunan Gedung, pemohon juga harus menunjukkan pemahaman mendalam tentang peraturan terkait seperti SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa, SNI 1727:2020 tentang Beban Desain Minimum, SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural, serta Permen PUPR No. 16 Tahun 2021 tentang Bangunan Gedung.

Membutuhkan bantuan untuk mempersiapkan dokumen SKK Konstruksi bidang Teknik Bangunan Gedung? Tim ahli skk-konstruksi.com memiliki pengalaman luas dalam membantu profesional struktur bangunan gedung mendapatkan sertifikasi dengan tingkat kelulusan tinggi. Kami menyediakan layanan konsultasi portofolio, persiapan ujian spesifik struktur bangunan gedung, dan pendampingan selama proses asesmen. Percayakan pengurusan SKK Konstruksi Anda pada spesialis yang memahami kebutuhan spesifik bidang Teknik Bangunan Gedung!

Contoh SKK Konstruksi adalah contoh sertifikat yang diberikan oleh LPJK kepada tenaga ahli yang telah lulus ujian kompetensi. Contoh ini dapat digunakan sebagai referensi untuk memahami format dan informasi yang tercantum dalam sertifikat.

Dengan melihat contoh SKK Konstruksi, Anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk proses pembuatan sertifikat dan memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan telah disiapkan dengan benar.

Jika Anda membutuhkan contoh SKK Konstruksi atau bantuan dalam proses pembuatan sertifikat, hubungi kami di skk-konstruksi.com. Kami menyediakan layanan profesional untuk membantu Anda mendapatkan sertifikat dengan mudah.

Proses pembuatan SKK Konstruksi melibatkan beberapa tahapan sistematis yang harus diikuti oleh calon pemilik sertifikat. Dimulai dengan pendaftaran melalui portal SIKI (Sistem Informasi Kompetensi Indonesia) milik Kementerian PUPR atau melalui website LPJK. Pada tahap ini, pendaftar harus memiliki akun SIKI dan melengkapi data diri termasuk riwayat pendidikan dan pengalaman kerja yang relevan dengan bidang konstruksi yang diajukan.

Setelah pendaftaran, calon peserta harus mengunggah dokumen persyaratan yang meliputi: fotokopi ijazah terakhir yang dilegalisir, fotokopi KTP, pas foto terbaru berwarna, CV atau daftar riwayat hidup, surat keterangan pengalaman kerja dari pemberi kerja, portofolio proyek yang pernah ditangani, serta dokumen pendukung lainnya sesuai dengan jenjang dan klasifikasi yang diajukan.

Tahap selanjutnya adalah verifikasi dokumen oleh tim assessor LPJK. Jika dokumen dinyatakan lengkap dan valid, calon peserta akan dijadwalkan untuk mengikuti uji kompetensi. Uji kompetensi terdiri dari dua bagian: ujian tertulis yang menguji pengetahuan teoritis dan ujian praktik/wawancara yang menguji kemampuan praktis sesuai bidang keahlian.

Bagi yang lulus ujian kompetensi, selanjutnya akan dilakukan pembahasan hasil oleh dewan pengarah LSP untuk menentukan kelayakan pemberian sertifikat. Setelah dinyatakan layak, SKK Konstruksi akan diterbitkan dan dapat diambil di kantor LPJK atau dikirimkan ke alamat pemohon, tergantung kebijakan LPJK setempat. Proses keseluruhan biasanya memakan waktu 30-60 hari kerja, bergantung pada kompleksitas jenjang dan klasifikasi yang diajukan.

Kami di skk-konstruksi.com menawarkan layanan pendampingan pengurusan SKK Konstruksi dengan tim profesional yang berpengalaman. Kami membantu Anda menyiapkan dokumen, melakukan pendaftaran, mempersiapkan ujian, hingga mendapatkan sertifikat Anda dengan proses yang efisien dan terpercaya. Hubungi kami untuk konsultasi gratis!

SKK Konstruksi memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan keahlian dan pengalaman kerja. Secara umum, SKK dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu SKK Tenaga Ahli (SKA) dan SKK Tenaga Terampil (SKT). SKA diperuntukkan bagi tenaga kerja konstruksi yang memiliki pendidikan formal di bidang konstruksi, seperti insinyur dan arsitek. Sedangkan SKT diperuntukkan bagi tenaga kerja konstruksi yang memiliki pengalaman kerja di bidang konstruksi, seperti tukang bangunan dan pekerja konstruksi lainnya.

Selain itu, SKK juga dibedakan berdasarkan jenjang atau level kompetensi. Semakin tinggi jenjang SKK, semakin tinggi pula kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kerja konstruksi. Jenjang SKK dimulai dari jenjang 1 hingga jenjang 7. Setiap jenjang memiliki persyaratan yang berbeda-beda, baik dari segi pendidikan maupun pengalaman kerja.

Untuk mengetahui jenis SKK yang sesuai dengan keahlian dan pengalaman kerja Anda, Anda dapat mengunjungi situs web LPJK atau menghubungi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat. Anda juga dapat berkonsultasi dengan tenaga ahli di bidang konstruksi.

Dengan memiliki SKK yang sesuai, Anda dapat meningkatkan peluang kerja dan mengembangkan karier di bidang konstruksi. Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai jenis-jenis SKK Konstruksi dan segera urus SKK Anda!

Bingung memilih jenis SKK yang tepat? Konsultasikan dengan tim ahli kami di skk-konstruksi.com. Kami akan membantu Anda memilih jenis SKK yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan karier Anda.

Getting started
Surat Ijin Alat & Operator

Pastikan alat dan operator di perusahaan Anda berizin resmi!

Bantu perusahaan Anda memenuhi standar K3 dengan pengurusan Surat Ijin Alat (SIA) dan Surat Ijin Operator (SIO) secara profesional. Serahkan pada tim ahli kami—cepat, legal, dan tanpa ribet.

Hubungi kami untuk mendapatkan informasi terbaru terkait dengan Surat Ijin Alat (SIA) & Surat Ijin Operator (SIO) Alat Berat. Dapatkan Konsultasi GRATIS!


Nafa Dwi Arini
Konsultasi di Whatsapp