How can we help?

Berapa biaya pembuatan SKK Konstruksi dan apa saja yang mempengaruhi besarannya?

Image Description
Nafa Dwi Arini
  • 11 April 2025, 09:04
  • Updated

Biaya pembuatan SKK Konstruksi bervariasi tergantung beberapa faktor penentu. Secara umum, besaran biaya resmi untuk SKK Konstruksi berkisar antara Rp 1.500.000 hingga Rp 7.500.000 per sertifikat. Variasi harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor krusial, yaitu jenjang kualifikasi yang diajukan, klasifikasi bidang keahlian, lokasi LPJK tempat pengurusan, serta kebijakan tarif dari lembaga sertifikasi profesi yang mengeluarkan.

Untuk jenjang kualifikasi, SKK level 9 (ahli utama) tentu memiliki biaya lebih tinggi dibandingkan SKK level 7 (ahli madya) atau level 5 (teknisi). Sementara untuk klasifikasi, bidang-bidang khusus seperti teknik geoteknik atau konservasi energi biasanya memiliki biaya lebih tinggi dibanding bidang umum seperti pelaksana bangunan gedung.

Komponen biaya pembuatan SKK Konstruksi meliputi: biaya pendaftaran di sistem SIKI, biaya verifikasi dan validasi dokumen, biaya pelaksanaan uji kompetensi (tertulis dan praktek/wawancara), biaya penerbitan sertifikat, serta biaya administrasi LPJK. Perlu dicatat bahwa besaran biaya resmi ini telah diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2020 tentang Standar Biaya Sertifikasi Kompetensi Kerja Konstruksi.

Selain biaya resmi, pemohon juga perlu memperhitungkan biaya tidak langsung seperti: transportasi ke lokasi uji kompetensi, penginapan (jika lokasi jauh), biaya penyiapan portofolio, biaya legalisasi dokumen, dan biaya konsultasi jika menggunakan jasa pihak ketiga untuk membantu pengurusan.

Di skk-konstruksi.com, kami menawarkan paket pengurusan SKK Konstruksi dengan biaya transparan dan kompetitif. Kami akan memberikan rincian biaya sejak awal sehingga Anda dapat merencanakan anggaran dengan baik. Konsultasikan kebutuhan spesifik Anda dengan tim kami untuk mendapatkan penawaran terbaik dan tanpa biaya tersembunyi!

Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

Masa berlaku SKK Konstruksi adalah 5 tahun. Setelah masa berlaku habis, Anda perlu memperpanjang SKK Anda agar tetap valid. Proses perpanjangan SKK hampir sama dengan proses pembuatan SKK baru. Anda perlu menyiapkan dokumen persyaratan, mengisi formulir permohonan, dan membayar biaya administrasi.

Dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk perpanjangan SKK biasanya sama dengan dokumen persyaratan untuk pembuatan SKK baru, seperti KTP, NPWP, ijazah, dan surat keterangan pengalaman kerja. Namun, Anda juga perlu melampirkan SKK yang akan diperpanjang.

Proses perpanjangan SKK dapat dilakukan secara online melalui situs web LPJK atau secara offline melalui Dinas PUPR setempat. Anda perlu mengikuti langkah-langkah yang tertera di situs web atau menghubungi petugas di Dinas PUPR untuk informasi lebih lanjut.

Pastikan Anda memperpanjang SKK Anda sebelum masa berlaku habis. Jika masa berlaku SKK Anda sudah habis, Anda perlu membuat SKK baru dari awal. Hal ini tentu akan memakan waktu dan biaya yang lebih besar.

Kami di skk-konstruksi.com siap membantu Anda dalam proses perpanjangan SKK. Kami akan memberikan informasi lengkap mengenai persyaratan dan prosedur perpanjangan SKK. Hubungi kami sekarang dan perpanjang SKK Anda dengan mudah dan cepat!

Persyaratan khusus untuk mendapatkan SKK Konstruksi bidang Teknik Bangunan Gedung memiliki beberapa komponen spesifik yang perlu diperhatikan oleh pemohon. Klasifikasi Teknik Bangunan Gedung termasuk dalam kelompok klasifikasi Sipil dan mencakup kompetensi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan struktur bangunan gedung. Terdapat beberapa sub-klasifikasi yang perlu dipilih secara spesifik, seperti Ahli Struktur Bangunan Gedung, Ahli Geoteknik, atau Ahli Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung.

Untuk persyaratan pendidikan, pemohon SKK Teknik Bangunan Gedung level 7-9 (ahli) minimal harus memiliki ijazah S1 Teknik Sipil dengan konsentrasi struktur atau konstruksi bangunan gedung. Sementara untuk level 5-6 (teknisi), diperlukan minimal ijazah D3 Teknik Sipil. Khusus untuk sub-klasifikasi spesialis seperti Geoteknik atau Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung, mungkin diperlukan pendidikan tambahan atau sertifikat pelatihan khusus yang relevan.

Persyaratan pengalaman kerja untuk SKK Teknik Bangunan Gedung bervariasi sesuai jenjang. Untuk jenjang 7 (Ahli Muda) diperlukan minimal 3 tahun pengalaman, jenjang 8 (Ahli Madya) minimal 5 tahun pengalaman, dan jenjang 9 (Ahli Utama) minimal 10 tahun pengalaman di bidang struktur bangunan gedung. Pengalaman kerja ini harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pemberi kerja atau dokumen kontrak proyek.

Portofolio proyek untuk SKK Teknik Bangunan Gedung harus menunjukkan keterlibatan dalam aspek-aspek khusus seperti: perhitungan struktur bangunan gedung, pengawasan pelaksanaan struktur, analisis stabilitas struktur, evaluasi kekuatan struktur, atau rehabilitasi/retrofit struktur bangunan. Minimal 3-5 proyek bangunan gedung dengan kompleksitas yang sesuai jenjang harus didokumentasikan dengan baik, termasuk gambar kerja, foto pelaksanaan, dan perhitungan struktur.

Khusus untuk SKK Teknik Bangunan Gedung, pemohon juga harus menunjukkan pemahaman mendalam tentang peraturan terkait seperti SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa, SNI 1727:2020 tentang Beban Desain Minimum, SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural, serta Permen PUPR No. 16 Tahun 2021 tentang Bangunan Gedung.

Membutuhkan bantuan untuk mempersiapkan dokumen SKK Konstruksi bidang Teknik Bangunan Gedung? Tim ahli skk-konstruksi.com memiliki pengalaman luas dalam membantu profesional struktur bangunan gedung mendapatkan sertifikasi dengan tingkat kelulusan tinggi. Kami menyediakan layanan konsultasi portofolio, persiapan ujian spesifik struktur bangunan gedung, dan pendampingan selama proses asesmen. Percayakan pengurusan SKK Konstruksi Anda pada spesialis yang memahami kebutuhan spesifik bidang Teknik Bangunan Gedung!

Bekerja sebagai tenaga konstruksi tanpa SKK Konstruksi memiliki konsekuensi hukum dan profesional yang serius sesuai dengan regulasi yang berlaku. Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021, setiap tenaga kerja konstruksi diwajibkan memiliki SKK Konstruksi sesuai dengan bidang dan keahliannya.

Dari aspek hukum, tenaga kerja konstruksi yang bekerja tanpa SKK dapat dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, denda administratif, hingga penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi. Denda yang dikenakan bisa mencapai jutaan rupiah tergantung pada tingkat pelanggaran dan dampaknya. Untuk kasus yang lebih serius, terutama jika terjadi kecelakaan konstruksi akibat ketidakmampuan teknis, pelaku dapat dihadapkan pada tuntutan pidana dengan ancaman hukuman penjara.

Secara profesional, bekerja tanpa SKK Konstruksi membatasi peluang karir dan penghasilan. Sebagian besar proyek konstruksi, terutama proyek pemerintah dan BUMN, mewajibkan tenaga kerja memiliki SKK valid. Perusahaan konstruksi yang mempekerjakan tenaga kerja tanpa SKK juga berisiko mendapatkan sanksi dan diskualifikasi dari tender proyek. Hal ini berarti, tanpa SKK, tenaga kerja hanya bisa bekerja di sektor informal dengan kompensasi dan perlindungan kerja yang minimal.

Dari segi keamanan dan perlindungan, tenaga kerja tanpa SKK biasanya tidak tercatat dalam sistem informasi konstruksi nasional, sehingga tidak mendapatkan perlindungan profesional seperti asuransi kecelakaan kerja konstruksi dan jaminan legal jika terjadi sengketa. Mereka juga tidak dapat mengikuti program pengembangan profesional berkelanjutan yang penting untuk kemajuan karir.

Penting juga dicatat bahwa penggunaan SKK palsu atau manipulasi data sertifikasi merupakan tindak pidana pemalsuan dokumen yang dapat dikenakan sanksi pidana sesuai KUHP dengan ancaman hukuman yang lebih berat.

Untuk menghindari konsekuensi serius ini, kami di skk-konstruksi.com menyediakan layanan pengurusan SKK Konstruksi resmi dan legal. Tim kami akan memastikan proses sertifikasi Anda berjalan sesuai prosedur resmi dengan dokumentasi yang benar. Investasi untuk mendapatkan SKK Konstruksi jauh lebih kecil dibandingkan risiko hukum dan profesional yang mungkin Anda hadapi tanpa sertifikat ini.

Daftar SKK Konstruksi 2022 adalah daftar resmi yang dikeluarkan oleh LPJK yang mencantumkan semua tenaga ahli yang telah mendapatkan sertifikat SKK Konstruksi pada tahun 2022. Daftar ini penting untuk memverifikasi keabsahan sertifikat dan memastikan bahwa tenaga ahli tersebut memenuhi standar yang ditetapkan.

Dengan memiliki daftar ini, perusahaan konstruksi dapat memastikan bahwa mereka mempekerjakan tenaga ahli yang kompeten dan memenuhi persyaratan hukum yang berlaku.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam memverifikasi daftar SKK Konstruksi 2022, tim kami di skk-konstruksi.com siap membantu. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan bantuan profesional.

Biaya pembuatan SKK Konstruksi bervariasi tergantung beberapa faktor penentu. Secara umum, besaran biaya resmi untuk SKK Konstruksi berkisar antara Rp 1.500.000 hingga Rp 7.500.000 per sertifikat. Variasi harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor krusial, yaitu jenjang kualifikasi yang diajukan, klasifikasi bidang keahlian, lokasi LPJK tempat pengurusan, serta kebijakan tarif dari lembaga sertifikasi profesi yang mengeluarkan.

Untuk jenjang kualifikasi, SKK level 9 (ahli utama) tentu memiliki biaya lebih tinggi dibandingkan SKK level 7 (ahli madya) atau level 5 (teknisi). Sementara untuk klasifikasi, bidang-bidang khusus seperti teknik geoteknik atau konservasi energi biasanya memiliki biaya lebih tinggi dibanding bidang umum seperti pelaksana bangunan gedung.

Komponen biaya pembuatan SKK Konstruksi meliputi: biaya pendaftaran di sistem SIKI, biaya verifikasi dan validasi dokumen, biaya pelaksanaan uji kompetensi (tertulis dan praktek/wawancara), biaya penerbitan sertifikat, serta biaya administrasi LPJK. Perlu dicatat bahwa besaran biaya resmi ini telah diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2020 tentang Standar Biaya Sertifikasi Kompetensi Kerja Konstruksi.

Selain biaya resmi, pemohon juga perlu memperhitungkan biaya tidak langsung seperti: transportasi ke lokasi uji kompetensi, penginapan (jika lokasi jauh), biaya penyiapan portofolio, biaya legalisasi dokumen, dan biaya konsultasi jika menggunakan jasa pihak ketiga untuk membantu pengurusan.

Di skk-konstruksi.com, kami menawarkan paket pengurusan SKK Konstruksi dengan biaya transparan dan kompetitif. Kami akan memberikan rincian biaya sejak awal sehingga Anda dapat merencanakan anggaran dengan baik. Konsultasikan kebutuhan spesifik Anda dengan tim kami untuk mendapatkan penawaran terbaik dan tanpa biaya tersembunyi!

Getting started
Surat Ijin Alat & Operator

Pastikan alat dan operator di perusahaan Anda berizin resmi!

Bantu perusahaan Anda memenuhi standar K3 dengan pengurusan Surat Ijin Alat (SIA) dan Surat Ijin Operator (SIO) secara profesional. Serahkan pada tim ahli kami—cepat, legal, dan tanpa ribet.

Hubungi kami untuk mendapatkan informasi terbaru terkait dengan Surat Ijin Alat (SIA) & Surat Ijin Operator (SIO) Alat Berat. Dapatkan Konsultasi GRATIS!


Nafa Dwi Arini
Konsultasi di Whatsapp